Kedewasaan kerap kali diasosiasikan dengan usia. Banyak orang berpandangan, bahwa makin tua usia seseorang, makin dewasa juga orang tersebut. Namun, benarkah kedewasaan seseorang ditentukan oleh usianya? Menurut psikolog Vania Susanto, hal tersebut tergantung pada perspektifnya apa, karena kedewasaan tidak hanya terkait angka.
"Jadi bukan hanya tentang kuantitatifnya 'Oh usia segini berarti masih muda, belum bisa dewasa'. Belum tentu, bisa saja yang muda lebih dewasa," ujarnya dikutip Kompas.com, Kamis (10/10/2024).
Jika berdasarkan teori, jelas kedewasaan dibedakan berdasarkan usia. Di mana manusia dibagi menjadi beberapa tahap perkembangan sesuai dengan usianya.
"Kalau usia secara clear membedakan manusia jadi beberapa stages, ada anak-anak awal, anak-anak tengah, anak-anak akhir, masuk ke remaja, dewasa. Dewasanya juga ada dewasa awal, dewasa madya, dewasa akhir hingga ke lansia," jelas Vania
Menurut Vania, masing-masing tahapan usia tersebut memiliki tugas perkembangan, baik secara fisik, emosional, dan sosial. Seseorang dianggap telah dewasa, jika semua tugas perkembangan dewasanya terpenuhi.
"Bisa saja seseorang memang sudah dewasa berdasarkan usia. Tetapi, perkembangan emosional dan sosialnya belum sesuai dengan tahapan perkembangan seharusnya," ungkap Vania.
Untuk menentukan apakah seseorang sudah dewasa atau belum, maka harus dilihat dari pemenuhan tugas-tugas perkembangannya.
"Misalnya, secara emosional kalau dewasa itu apa yang harus dipenuhi? Misal ketika berkonflik harusny sepperti apa," lanjut Vania.
Saat berkonflik, orang dewasa harusnya bisa mengelola konflik dengan baik.
"Jika ketika menghadapi konflik tapi ia malah nangis-nangis, marah-marah, juga melakukan silent treatment atau kekerasan. Maka, dapat dikatakan bahwa dia belum bisa memenuhi tugas kedewasaannya," jelas Vania.
Dengan demikian, dapat disimpulkan, kedewasaan seseorang tidak melulu ditentukan oleh usia. Namun, juga melalui kondisi emosional dan kemampuan sosialnya.
"Jadi belum tentu dewasa itu patokannya hanya terkait angka usianya saja, tapi secara emosional dan sosialnya juga perlu di cross check lagi," tutup Vania.